Hasil analisis didapatkan nilai OR sebesar 3, 63 (95% CI : 1,22 - 10,8) yang memiliki arti bahwa ibu hamil yang usianya berisiko berpeluang 3,63 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil yang usianya tidak berisiko (20-35 tahun). f Faktor lain yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya anemia pada ibu hamil ada
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya dibawah 11 g/dl atau hematokrit. kurang dari 33%. Konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada trimester kedua dan. ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi penyebab anemia dalam kehamilan.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu: • Ibu mengeluh cepat lelah, • Sering pusing, • Mata berkunang-kunang, • Malaise, • Lidah luka, • Nafsu makan turun (anoreksia), • Konsentrasi hilang, • Nafas pendek (pada anemia parah); dan • Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
1.1 Latar Belakang . Anemia pada ibu hamil masih menjadi perhatian yang serius di berbagai . negara terutama negara berkembang seperti Indonesia. Sebagian besar kasus . anemia pada ibu hamil di Indonesia disebabkan oleh defesiensi besi. Cakupan . pemberian tablet zat besi di . Indonesia pada tahun 2020 . telah mengalami .
1.1 Latar Belakang. Anemia dalam kehamilan merupakan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta. fisiologik dalam tubuh ibu. Perubahan fisiologik ibu hamil tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume plasma. sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi eritropenin. Ekspansi volume plasma.
nyaUks.
makalah anemia pada ibu hamil scribd